Morning Dispatch


take a walk

Setiap manusia punya kisahnya masing-masing. Setiap yang hidup memiliki jalan yang harus mereka tempuh. Ini memang kisah yang tak begitu penting. Bukan juga sebuah karya fotografi. saya mencoba membekukan moment makhluk-makhluk kecil yang hidup di sekeliling kita. Mereka yang hidup di antara gedung-gedung raksasa, kabel-kabel listrik yang menjalar, tanpa perlu minta perhatian dari manusia-manusia raksasa di sekelilingnya.

Awalnya ada seekor serangga gemuk tengah menikmati perjalanan pagi. Seorang diri menjauh dari kerumuman, ia menyusuri jalanan yang dilapisi semen yang mengeras. Jalannya lamban, bergerak maju melaju melewati daun kering dengan ukuran lebih besar dariluas tubuhnya. Ia terus berjalan dengan damai, tanpa rasa was-was lantaran manusia yang kerap mengganggu perjalannya, menginjak teman-temannya sesama pejalan masih terlelep di balik selimutnya.

Beberapa ratus meter jauh dari tempat serangga pejalan, dua ekor semut tengah menyusuri pinggiran daun kering raksasa. Keduanya saling berpapasan. Tampaknya tengah berkonsolidasi, mungkin bertukar petunjuk jalan hendak mencari benda-benda untuk dijadikan asupan teruntuk sang ratu di sarang. Keduanya berbagi jalan yang sempit untuk dilintasi, tanpa sadar sebongkah kamera raksasa mengintai perjalanan mereka.

Twitter

Beda daratan, beda diudara. Seekor burung mengintai di udara. What are you looking for? Maybe some fruits for breakfast this morning. Bertengger di atas kabel-kabel listrik. Arus energi mengalir di bawak kakinya. Menghidupkan dunia virtual di balik layar Liquid Crystal Display. dengan listrik, manusia bermain dengan twitter virtual. Sementara, there is a real twitter outside there. 🙂

Lain twitter, lain….. (entah serangga apa gerangan). sama-sama terbang mengudara. tapi ia lebih suka mendarat di bunga-bunga sederhana di semak-semak.  Mencari bunga-bunga segar menghisap ribuan liter nektar. Hidupnya tampak bahagia. Ia berpindah darisatu keindahan menuju keindahan lain.

Serangga ini mungkin tak sadar, rasa manis sederhana yang mereka hisap berasal dari rangkaian sistem rumit. Nektar, terbentuk dari rangkaian proses panjang, rumit. melalui fotosintesis  dengan paduan mineral-mineral tanah dan air hujan yang meresap melalui pori-pori tanah.

Meski demikian, tak mudah bagi seekor serangga untuk menemukan bunga-bunga dengan nektar yang masih utuh. Ribuan jarak harus ia tempuh. Melewati jalan yang rumit, sama rumitnya dengan proses pembentukan nektar. Hidup baginya adil untuk semua makhluk. Perjalanan panjangnya terbayar dengan nektar-nektar. Manis pada akhirnya.

Dari mereka saya belajar banyak. hidup seringkali tidak semudah imajinasi yang terangkum dalam buku dongeng. Menjalaninya butuh perjuangan menyakitkan, tidak semanis kalimat motivator di televisi.Kadang-kadang kata klan produk pembunuh di televisi itu ada benarnya. Life is adventure. there isn’t easy way for the real adventure.

AN

11 thoughts on “Morning Dispatch

  1. Evi

    Objek fotografi gak pernah habis. Mengamati makluk2 mikro di sekitar kita, memberi pemahaman lebih, betapa kita tak sendiri sebagai pengisi bumi..:)

    Reply
  2. komuter

    bagus-bagus hasil gambarnya. tapi keterangannya seperti dipaksakan yah……
    mungkin akan lebih baik lagi jika hanya menampilkan gambar tanpa ilustrasi kata.

    *just my 5000 perak

    Reply

Leave a reply to komuter Cancel reply