Dry Hard


dry-hard
Kita pernah merasa menjadi sosok terbelakang di antara kawan sejawat. Rasanya seperti rumput kekeringan di puncak musim penghujan. Lantas seketika dunia menjadi terasa begitu timpang. Bagaimana tidak, di satu sisi satu orang meraih tiga puncak sekaligus. Namun di sisi lain satu orang masih mencoba merangkak keluar dari jurang.

Kami pun merasa, sedang menjalani fase kekeringan abnormal. Seluruh daun telah rontok, bahkan batang pun mulai mengering. Padahal rumput tetangga masih terlihat hijau mempesona, menebar hijau teduh kepada siapa pun yang melihatnya.

Apakah ini waktunya menyerah?
Aku rasa belum.

Jangan lihat dedaunan yang berserakan di atas tanah. Jangan memandangi batang dan ranting yang mengering sebagai suatu musibah. Masih ada akar, ia masih kuat menopang. All we need is believe, just believe.

Sadarkah kita? terkadang “semangat yang runtuh lebih berbahaya daripada fisik yang remuk.” kata Agustinus Aibowo.

AN.

4 thoughts on “Dry Hard

Leave a comment